
Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, sering disebut "pembunuh diam-diam" karena biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas tetapi dapat merusak tubuh secara diam-diam seiring waktu.
Salah satu risiko paling serius yang terkait dengan tekanan darah tinggi adalah penyakit jantung.
Namun, berapakah tingkat tekanan darah yang dianggap terlalu tinggi dalam hal membahayakan jantung?
Para peneliti dan dokter telah mempelajari pertanyaan ini dengan saksama, dan jawabannya dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan.
Tekanan darah diukur menggunakan dua angka. Angka pertama, yang disebut tekanan sistolik, mengukur kekuatan darah saat jantung berdetak.
Angka kedua, yang disebut tekanan diastolik, mengukur kekuatan saat jantung beristirahat di antara detak jantung.
Tekanan darah normal biasanya sekitar 120/80 mmHg. Menurut American Heart Association, tekanan darah dianggap tinggi jika secara konsisten berada di angka 130/80 mmHg atau lebih tinggi.
Dulu, dokter tidak terlalu khawatir kecuali angka tertingginya mencapai 140. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130 pun dapat meningkatkan risiko masalah jantung, terutama seiring waktu.
Sebuah studi besar yang disebut uji coba SPRINT, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menemukan bahwa menurunkan tekanan darah sistolik di bawah 120 secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya.
Seiring waktu, tekanan ekstra ini dapat menyebabkan otot jantung menebal atau menjadi kaku, sehingga kurang mampu memompa darah secara efektif.
Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada arteri, membuatnya kurang fleksibel dan lebih rentan tersumbat—penyebab utama serangan jantung.
Tidak semua orang dengan tekanan darah sedikit tinggi akan mengalami penyakit jantung, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia, merokok, kolesterol tinggi, diabetes, dan riwayat keluarga.
Itulah mengapa penting untuk melihat gambaran keseluruhan—bukan hanya satu hasil tekanan darah.
Dokter kini berupaya mendeteksi dan mengobati tekanan darah tinggi sejak dini.
Jika tekanan darah antara 120 dan 129 di atas kurang dari 80, kondisi tersebut disebut tekanan darah tinggi, dan perubahan gaya hidup biasanya disarankan.
Jika tekanan darah 130/80 atau lebih tinggi, penanganannya mungkin mencakup pengobatan, diet, olahraga, dan manajemen stres.
Mengurangi asupan garam, mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur, tetap aktif, menurunkan berat badan, dan menghindari merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.
Dalam banyak kasus, perubahan ini cukup untuk menurunkan tekanan darah tanpa obat.
Beberapa orang mungkin masih memerlukan obat untuk melindungi jantung mereka.
Tujuannya adalah menemukan cara teraman dan paling efektif untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat—biasanya di bawah 130/80 mmHg bagi mereka yang memiliki atau berisiko terkena penyakit jantung.
Singkatnya, tekanan darah tinggi tidak harus ekstrem untuk berbahaya. Kadar serendah 130/80 mmHg dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.
Pemeriksaan rutin, gaya hidup sehat, dan pengobatan dini dapat membantu menjaga jantung tetap kuat dan tekanan darah terkendali.