Diskon Transit Mulai Berbuah: Kapal Kontainer dan Pengangkut Mobil Kembali Lewati Terusan Suez

Pelayaran dipotong diskon transit, Suez untung besar (Ilustrasi). Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) melaporkan bahwa kebijakan potongan biaya sebesar 15 persen yang diperkenalkan pada pertengahan Mei 2025 mulai menunjukkan hasil. Hingga pertengahan Juli, 10 kapal kontainer besar telah kembali melintasi jalur tersebut, dengan CMA CGM dan MSC sebagai dua operator utama yang memanfaatkan insentif tersebut.

Kapal terbaru yang melewati kanal adalah CMA CGM Zephyr, kapal sepanjang 366 meter dengan kapasitas 15.536 TEU, membawa 11.800 TEU dalam pelayaran dari Singapura ke Mediterania. Ia menjadi salah satu kapal terbesar yang melakukan transit tahun ini.

Admiral Ossama Rabiee, Direktur SCA, menyatakan pihaknya terus menjaga kelancaran pelayaran meskipun ketegangan di Laut Merah masih tinggi. Pendekatan fleksibel dalam pemasaran, tarif, dan penambahan layanan logistik menjadi kunci menarik kembali operator besar.

Operator Utama yang Telah Kembali:

• CMA CGM: 6 kapal, termasuk Osiris, Aquila, Callisto, Jules Verne, dan Adonis.
• MSC: 4 kapal telah transit.
• CMA CGM mendominasi volume tonase kontainer di kanal selama Januari–April 2025 (19% dari total).

Namun, harapan peningkatan tonase lebih luas tertunda akibat serangan terbaru oleh kelompok Houthi yang menargetkan dua kapal kargo Yunani, menyebabkan kematian awak dan hilangnya kapal. Keamanan Laut Merah tetap menjadi hambatan utama bagi operator lain untuk kembali menggunakan rute Suez.

Sebagai tambahan, SCA juga melihat peluang dari sektor kendaraan. Produsen mobil listrik Tiongkok, BYD, mengirimkan kapal BYD Xi’an melalui Terusan Suez dengan 7.000 unit mobil, menyusul transit BYD Hefei dua pekan sebelumnya.

SCA memperkirakan peningkatan 20 persen dalam volume kapal pengangkut kendaraan pada paruh kedua 2025.

Kesimpulan Strategis:

• Diskon tarif transit mulai berdampak nyata dalam menarik kembali lalu lintas strategis.
• Ancaman keamanan di Laut Merah masih menjadi variabel penentu utama bagi pemulihan penuh.
• Diversifikasi muatan, termasuk sektor otomotif, memberi peluang pemulihan tonase jangka menengah.