
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Tahun ini total kuota jamaah haji Indonesia mencapai 221 ribu orang. Terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.
Sampai Kamis (12/6/2025) pagi ini, menukil data laman Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kementerian Agama, sebanyak 235 orang anggota jamaah haji Indonesia meninggal dunia.
Terbanyak dari embarkasi Surabaya. Untuk jenis kelamin, jamaah haji wanita yang wafat sebanyak 87 jiwa atau 37 persen, adapun jamaah haji pria 148 jiwa atau 63 persen dari total seluruh jamaah yang wafat.
Jamaah haji usia senja menjadi jamaah dominan yang wafat sebesar 57,4 persen. Sedangkan 42,4 persen jamaah yang wafat, usia mereka berada di rentang usia 41-46 tahun.
Rincian jamaah yang wafat per embarakasi, menurut data Siskohat Kemenag sampai Kamis pagi:
Embarkasi (SUB) Surabaya 49 jiwa.
Embarkasi JKS - Jakarta Bekasi: 26 jiwa.
Embarkasi JKG - Jakarta Pondok Gede: 25 jiwa.
Embarkasi SOC- Solo: 24 jiwa.
Embarkasi UPG – Makassar: 23 jiwa.
Embarkasi BTH – Batam: 19 jiwa.
Embarkasi LOP – Lombok: 14 jiwa.
Embarkasi KJT – Kertajati: 13 jiwa.
Embarkasi PLM – Palembang: 11 jiwa.
Embarkasi KNO – Kualanamu: 8 jiwa.
Embarkasi PDG – Padang: 7 jiwa.
Embarkasi belum diketahui:4 jiwa.
Embarkasi BDJ – Banjarmasin: 4 jiwa.
Embarkasi BPN – Balikpapan: 4 jiwa.
Embarkasi BTJ – Aceh: 4 jiwa.
Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, dilaporkan Republika, menyebut ada peningkatan jumlah jamaah haji yang meninggal dunia bila dibanding dengan tahun lalu di rentang waktu sama.
"Kalau dibanding tahun lalu pada tanggal yang sama, jumlah jamaah wafat di (tahun) 2024 itu 231 orang. Sementara tahun ini, per hari ini (Rabu, 11/6/2025), sudah tercatat 233 jamaah wafat. Jadi, lebih besar," ujar Dahnil dalam jumpa pers, pada Rabu (11/6/2025) malam.
Dalam konferensi pers semalam, Dahnil berharap angka kematian jamaah haji tidak terus bertambah. Sebab, masih ada para tamu Allah yang belum kembali ke Tanah Air.
"Kita berharap tidak bertambah, agar tidak menjadi catatan khusus dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Mereka memberikan perhatian serius agar jumlah jamaah Indonesia yang wafat bisa ditekan di tahun-tahun mendatang," ucap Dahnil.
Sehari sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaku bersyukur lantaran jumlah jamaah haji RI yang wafat lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun-tahun silam.
Dalam catatan Menag per Selasa (10/6/2025), terdapat 231 orang anggota jamaah haji RI wafat. Adapun dalam periode sama pada musim haji tahun 2023 lalu, jumlah WNI para tamu Allah yang meninggal dunia mencapai 374 orang.
"Angka kematian kita pada tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun lalu," demikian klaim Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Jantung Dominan
Sebelumnya, Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Imran, pada Ahad (8/6/2025), mengungkap jamaah yang wafat didominasi lantaran penyakit jantung.
Secara umum, ada tiga penyakit yang diderita jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Ketiga penyakit itu jantung, pernafasan akut, dehidrasi dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat.
"Data kami mencatat, 77 jemaah yang wafat menderita penyakit jantung. Sebanyak 15 jamaah wafat karena mengalami kegagalan organ akibat infeksi yang berat," sebut dr. Imran.
Selain itu, masing-masing ada 11 jamaah yang wafat karena masalah pernafasan akut dan dehidrasi.
dr. Imran berujar, pada hari operasional yang sama dengan tahun lalu, jamaah wafat 2025 jumlahnya lebih sedikit. Tahun lalu, pada hari operasional yang sama jumlahnya 190 jamaah wafat.
"Kita terus berikhtiar dan berharap kepada Allah semoga jamaah haji Indonesia dalam keadaan sehat dan bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat," harapnya.
Selama pelaksanaan puncak haji, Pemerintah telah menyiapkan 192 orang PPIH Bidang Kesehatan, 1.044 orang Tenaga Kesehatan Haji Kloter, 14 ambulans terlisensi dengan dua sopirnya.
Kepala Badan Penyelenggara Haji RI M Irfan Yusuf atau karib disapa Gus Irfan mengungkapkan pertemuannya dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi.
Menurut Gus Irfan, Kementerian Haji Saudi mempersoalkan jumlah jamaah wafat yang diduga lantaran mereka tidak dalam kondisi sehat saat berangkat dari Tanah Air.
“Ada yang meninggal, bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?” kata Gus Irfan pada Republika, menirukan ucapan perwakilan Kementerian Haji Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Yan Andri