Menag: Potensi Wakaf Sangat Besar, Perlu Dikelola Secara Optimal

10 hours ago 5

Home > Agama Wednesday, 06 Aug 2025, 00:14 WIB

Lembaga-lembaga keumatan harus diberdayakan untuk menutup celah yang selama ini ada, karena sebagian besar umat Islam kita berada dalam kondisi ekonomi lemah.

Menag: Potensi Wakaf Sangat Besar, Perlu Dikelola Secara Optimal

SAJADA.ID, JAKARTA--Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar menegaskan besarnya potensi wakaf uang di Indonesia, yang bila dikelola dengan baik dapat menjadi kekuatan ekonomi umat.

“Peran negara sudah hadir sejak lama, dan sekarang saatnya kita optimistis. Lembaga-lembaga keumatan harus diberdayakan untuk menutup celah yang selama ini ada, karena sebagian besar umat Islam kita berada dalam kondisi ekonomi lemah,” ujar Menag Nasaruddin Umar pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BWI di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).

Menag menekankan pentingnya keberanian berpikir berbeda untuk menciptakan perubahan.

“Kritik adalah pintu pembuka perbaikan. Jangan terlena dalam kegiatan seremonial tanpa substansi,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia berpotensi besar menjadi pusat peradaban Islam dunia menggantikan Timur Tengah.

“Kini saatnya Indonesia mengambil peran itu, dengan dukungan lembaga keumatan dan pengelolaan dana wakaf yang kuat,” kata dia.

Menutup sambutannya, Nasaruddin berharap BWI mampu menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi dan peradaban Islam modern melalui pengelolaan wakaf yang profesional dan visioner.

“Semoga Allah memberkahi awal pekerjaan besar bangsa ini, dimulai dari gerakan rakyat dan Rencana Strategis di BWI. Mari kita kembali pada niat yang tulus,” pungkasnya.

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof. Kamaruddin Amin menegaskan, BWI akan mendorong gerakan wakaf nasional secara lebih masif untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

“Jadi kita bersama seluruh BWI se-Indonesia berkumpul untuk membicarakan program-program strategis ke depan, sekaligus memastikan bahwa strategi yang disusun BWI pusat bisa dieksekusi secara masif di seluruh Indonesia,” ujar Kamaruddin.

Menurut Prof Kamarudin, prioritas utama BWI saat ini adalah menggalakkan Gerakan Indonesia Berwakaf, khususnya dalam bentuk wakaf tunai. Selain itu, BWI juga fokus pada upaya produktivisasi aset wakaf, terutama tanah-tanah idle yang memiliki potensi ekonomi di luar fungsi tradisional seperti masjid, kuburan, dan lembaga pendidikan.

“Ada dua hal penting yang kita bahas, pertama menjaga aset wakaf dan kedua mengembangkan aset wakaf, khususnya yang produktif,” ucapnya.

Image

SAJADA.ID

Partner of Republika Network. Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara. email: infosajada.id, Silakan kirimkan info

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |