Enam Hal yang Merusak Amal

5 hours ago 6

Home > Hadits Tuesday, 05 Aug 2025, 02:08 WIB

Sibukkanlah diri dengan memperbanyak amal saleh, dan jauhi yang merusaknya.

Enam Hal yang Merusak Amal

Sibukkanlah diri dengan memperbanyak amal saleh, dan jauhi yang merusaknya.

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID–Setiap manusia teneu beshatap amal ibadahnya terus bertambah, bertambah, dan bertambah. Semakin banyak maka peluang masuk Surga juga akan semakin besar.

Amal saleh adalah bekal utama seorang mukmin dalam perjalanannya menuju Allah ﷻ. Namun, sebesar dan sebanyak apapun amal yang dikerjakan, tidak akan bernilai di sisi Allah jika tidak dibarengi dengan hati yang bersih dan ikhlas.

Dalam banyak nasihat para ulama salaf, disebutkan bahwa ada enam perkara yang bisa menghapus amal, menggugurkan pahalanya, bahkan bisa mengubahnya menjadi beban di akhirat kelak.

Perkara-perkara ini tersembunyi, sering luput dari perhatian, namun dampaknya sangat merusak.

Sebuah ungkapan terkenal yang dinukil oleh para ulama menyebutkan:

 سِتَّةُ أَشْيَاءَ تُحْبِطُ الأَعْمَال: الاشْتِغَالُ بِعُيُوبِ الْخَلْقِ، وَقَسْوَةُ الْقَلْبِ، وَحُبُّ الدُّنْيَا، وَقِلَّةُ الْحَيَاء وَطُولُ الأَمَلِ، وَظُلْمٌ لاَ يَتُوبُ صَاحِبُهُ

Ungkapan ini ditemukan dalam kitab Mukhtashar Minhaj al-Qashidin, karya Ibnu Qudamah al-Maqdisi (w. 620 H), yang merupakan ringkasan dari Minhaj al-Qashidin karya Ibn al-Jawzi, dan pada dasarnya merupakan penyederhanaan isi dari Ihya’ Ulum ad-Din karya Imam al-Ghazali (w. 505 H). Artinya, nasihat ini memiliki akar yang dalam dalam tradisi tasawuf dan ilmu penyucian jiwa (tazkiyatun nafs).

Mari kita telaah satu per satu makna dari keenam hal yang menghancurkan amal tersebut:

1. Sibuk dengan Aib Orang Lain (الاِشْتِغَالُ بِعُيُوبِ الْخَلْقِ)

Salah satu penyakit hati yang paling merusak adalah kecenderungan untuk mencari kesalahan orang lain. Ia akan melahirkan ghibah, hasad, riya’, bahkan takabbur. Seorang mukmin seharusnya sibuk mengoreksi diri, bukan mencari celah saudaranya.

Nabi ﷺ bersabda:

 طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوبِ النَّاسِ

“Beruntunglah orang yang disibukkan oleh aib dirinya sendiri dari mengurusi aib orang lain.” (HR. al-Bazzar, sanad hasan)

2. Keras Hati (قَسْوَةُ الْقَلْبِ)

Hati yang keras adalah hati yang tidak bisa lagi menerima nasihat, tidak tersentuh oleh ayat-ayat Al-Qur'an, dan tidak merasa berdosa. Ia adalah hasil dari banyaknya maksiat dan lalai dari dzikir.

Allah ﷻ berfirman:

 فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ

“Maka celakalah orang-orang yang hatinya keras terhadap peringatan Allah.” (QS. Az-Zumar: 22)

Image

SAJADA.ID

Partner of Republika Network. Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara. email: infosajada.id, Silakan kirimkan info

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |