Budidaya Jamur Tiram Jadi Ladang Cuan Ibu-Ibu di Kaltim

Petani memanen jamur tiram di Desa Bhuana Jaya, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (30/7/2025). Petani memanfaatkan sebagian lahan tempat tinggalnya sebagai kumbung atau tempat budidaya jamur tiram dengan menggunakan media tanam bahan organik dan mampu dipanen sekitar 15-30 kilogram seharinya yang selanjutnya dijual seharga Rp35.000 per kilogramnya untuk didistribusikan ke wilayah Kalimantan hingga Jawa. (FOTO : ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Petani menunjukkan jamur tiram saat memanen di Desa Bhuana Jaya, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (30/7/2025). Petani memanfaatkan sebagian lahan tempat tinggalnya sebagai kumbung atau tempat budidaya jamur tiram dengan menggunakan media tanam bahan organik dan mampu dipanen sekitar 15-30 kilogram seharinya yang selanjutnya dijual seharga Rp35.000 per kilogramnya untuk didistribusikan ke wilayah Kalimantan hingga Jawa. (FOTO : ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Petani mengemas jamur tiram di Desa Bhuana Jaya, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (30/7/2025). Petani memanfaatkan sebagian lahan tempat tinggalnya sebagai kumbung atau tempat budidaya jamur tiram dengan menggunakan media tanam bahan organik dan mampu dipanen sekitar 15-30 kilogram seharinya yang selanjutnya dijual seharga Rp35.000 per kilogramnya untuk didistribusikan ke wilayah Kalimantan hingga Jawa. (FOTO : ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Petani memanen jamur tiram di Desa Bhuana Jaya, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (30/7/2025). Petani memanfaatkan sebagian lahan tempat tinggalnya sebagai kumbung atau tempat budidaya jamur tiram dengan menggunakan media tanam bahan organik dan mampu dipanen sekitar 15-30 kilogram seharinya yang selanjutnya dijual seharga Rp35.000 per kilogramnya untuk didistribusikan ke wilayah Kalimantan hingga Jawa. (FOTO : ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)