Bolehkah Kita Berdoa dengan Menyebut: Ya Allah, Ya Rahman

4 hours ago 5

Image Omair Fain

Khazanah | 2025-10-05 17:35:23


Oleh: Omair | Artikel: 16

Ahad, 05/10/2025


"Allahumma unsur ikhwânanâ fi filistin," artinya, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kita yang ada di Palestina," ucap seorang khatib dari mimbarnya.


Kalimat itu, selalu saya dengar dari mimbar-mimbar masjid yang ada di Mesir, khususnya saat khutbah Jum'at untuk mendoakan saudara kita di Gz.


Namun, bagaimana jika do'a seorang hamba kepada Tuhannya, justru dipermasalahkan. Itulah yang terjadi pada Nabi SAW. Ketika ia mengatakan: "Ya Allah, Ya Rahman" saat berdoa.


Kemudian peristiwa itu direkam dalam Surat al-Isra' ayat 110: "Katakanlah (Muhammad), Serulah Allah (الله) atau serulah ar-Rahman (الرحمن). Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru."


"Karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (asma’ul husna). Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu." Berikut teks aslinya.


(قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَٰنَۖ أَيّٗا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِهَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٰلِكَ سَبِيلٗا)


Ketika ayat itu turun. Orang Yahudi mengatakan: kata ar-Rahman, banyak disebutkan di kitab Taurat. Namun, orang muslim men-tarjih (menguatkan) dan lebih sering menyebut nama Allah. Kemudian, mereka memprotes sikap orang muslim itu.


Sedangkan orang musyrik berkata: "Muhammad SAW telah menyembah dua Tuhan: Allah dan ar-Rahman." Tentu, perkataan "menyembah dua Tuhan" itu tidak benar, dan bertentang dengan ajaran Islam: tauhid.


Dua pandangan nyeleneh (syubhat) di atas termasuk bentuk penafsiran yang tidak orisinil (dakhîl fi tafsîr) yang muncul pada masa turunnya al-Qur'an. Tujuannya membuat kontradiksi atau pertentangan antar ayat-ayat al-Qur'an.


Dari ayat di atas, Prof. Dr. Ibrahim Khalifah meluruskan pandangan tersebut. Ia menjelsakan: "Nama Allah dan ar-Rahman itu nama yang mulia untuk dzat yang satu, yaitu Allah SWT. Sehingga tidak bertentangan dengan tauhid sama sekali."


Ayat di atas juga menegaskan. Semua nama-nama Allah SWT yang terbaik (asma'ul husna), maka menyebut nama-nama itu "baik." Sedangkan nama yang tidak baik, tidak termasuk nama-nama-Nya.


Jadi, boleh saja bagi kita, yang ingin membangun sekolah, dan kekurangan dana, lalu berdo'a: Ya Allah, Ya Ghaniyyu (Yang Maha Kaya). Atau saat sedang terdholimi berdo'a: Ya Allah, Ya Qahhar (Yang Maha Menaklukkan).

Akhirnya, menafsirkan al-Qur'an itu perlu ilmu yang matang. Fasih bahasa Arab saja tidak cukup. Terbukti, orang Yahudi dan Musyrik dari kalangan Arab asli, tidak bisa memahami al-Qur'an dengan clear. Tak heran jika mereka terjatuh pada penafsiran yang tidak orisinil (dakhîl). (Omair)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |