Tingkatkan Kinerja Ekspor, Bea Cukai Genjot Literasi Pelaku Usaha

1 month ago 42

Saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional hanya sekitar 15,7 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai berkomitmen terus mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan proses ekspor. Ini untuk mendukung kinerja industri dalam negeri. Tujuannya, dapat berkontribusi aktif dalam perdagangan internasional dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo mengungkapkan Bea Cukai telah melakukan sosialisasi tentang ketentuan ekspor di tiga wilayah yaitu Bengkulu, Yogyakarta, dan Tanjungpandan untuk meningkatkan literasi masyarakat dan mengoptimalkan pelayanan ekspor.

“Peningkatan literasi masyarakat terkait ekspor diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja ekspor. Masyarakat diharapkan mampu memahami potensi kinerja ekspor dan tata laksana ekspor itu sendiri,” ujar Budi dalam keterangan Rabu (7/5/2025).

Bea Cukai Bengkulu dan Bea Cukai Yogyakarta menggelar sosialisasi yang secara khusus menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal tersebut bertujuan mendorong UMKM agar bisa naik kelas dan mempersiapkan diri bersaing di pasar global.

Pada Selasa (22/4/2025), Bea Cukai Bengkulu melaksanakan sharing session yang dihadiri pelaku UMKM di Provinsi Bengkulu dengan narasumber dari lima instansi yang terlibat dalam kegiatan ekspor.

Kelima narasumber itu Kepala Bea Cukai bengkulu, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Bengkulu, Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkul, dan perwakilan PT Garuda Indonesia.

Sementara itu, Bea Cukai Yogyakarta hadir mengudara lewat gelombang Sonora FM dalam program bertema “Dukungan Bea Cukai untuk UMKM di Yogyakarta” pada Selasa (22/4/2025).

Siaran ini menjadi ruang diskusi terbuka tentang peran penting Bea Cukai dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus mengedukasi para pelaku usaha agar semakin siap bersaing secara global.

Saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional Indonesia hanya sekitar 15,7 persen dari total ekspor. Angka tersebut terbilang kecil mengingat dominansi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang mencapai lebih dari 60 persen.

Untuk itu, melalui sosialisasi ekspor, diharapkan potensi ekspor dari sektor UMKM dapat mengalami peningkatan.

Berbeda dengan dua kantor sebelumnya, Bea Cukai Tanjungpandan melaksanakan edukasi ekspor melalui program bertajuk Klinik Ekspor Komoditas Pertambangan dan program inovasi bertajuk Daun Simpor (Datang Untuk Asistensi Impor Ekspor).

Hal ini dilakukan karena komoditas pertambangan merupakan komoditas unggulan di Pulau Belitung.

Kegiatan tersebut merupakan upaya terobosan Bea Cukai Tanjungpandan kepada para pelaku usaha di sektor pertambangan Pulau Belitung guna meningkatkan kinerja ekspor dan kelancaran proses ekspor di sektor pertambangan.

Budi mengungkapkan, pelaksanaan dan materi sosialisasi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di tiap-tiap daerah. Sosialisasi juga dilaksanakan secara berkelanjutan atau terus-menerus untuk meningkatkan literasi dan pelayanan ekspor.

“Optimalisasi pelayanan ekspor melalui sosialisasi diharapkan mampu memberikan kepastian usaha, melancarkan proses ekspor, serta mencipatkan iklim investasi yang sehat,” pungkas Budi.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |