Dukung Perkuatan Sistem Keamanan Bekerja Indonesia, Wahana Safety Indonesia Dorong Hal Ini

12 hours ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mencatat lebih dari 460 ribu kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun 2024, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan. Sebagian besar di antaranya terjadi di sektor konstruksi sebanyak 40 persen, diikuti pertambangan

dengan 25 persen dan manufaktur 20 persen.

Jenis kecelakaan yang sering terjadi umumnya jatuh dari ketinggian hingga terpapar bahan kimia berbahaya. Fasilitas kerja yang tidak aman seperti lantai licin, pencahayaan minim, dan tidak adanya pelindung di area berbahaya menjadi penyebab umum terjadinya kecelakaan di tempat kerja.

Selain itu, banyak pekerja belum memahami prosedur

keselamatan yang baik. Hal ini diperparah dengan kurangnya pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari pihak perusahaan.

Menurut pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar, kasus kecelakaan kerja masih sering terjadi dan berulang akibat kelalaian perusahaan. Banyak perusahaan masih menganggap K3 sebagai beban biaya, bukan investasi. Alat Pelindung Diri (APD) dan penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sering diabaikan atau dilakukan ala kadarnya.

Meski regulasi sudah cukup, pengawasan implementasi K3 di lapangan juga masih lemah. Padahal, edukasi pekerja dan manajemen tentang risiko kerja dan cara penanganannya sangat penting.

“Hal yang utama adalah bagaimana pencegahan dilakukan. Misalnya, SOP kalau terjadi

kebakaran, larinya ke mana? Lalu, kalau melakukan pekerjaan yang berisiko, pakai alat pelindung diri. Semua harus diatur, sehingga pekerja bisa lebih nyaman dan edukasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja,” kata Timboel.

Menanggapi kondisi tersebut, PT Wahana Safety Indonesia menandai 25 tahun kiprahnya dengan memperkuat kampanye budaya keselamatan kerja. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini merayakan ulang tahunnya yang ke-25 di Hotel Borobudur Jakarta pada 25 Juli 2025.

Perjalanan PT Wahana Safety Indonesia bermula dari sebuah distributor kecil di Surabaya, hingga kini memiliki tujuh cabang dan satu head office di daerah Pantai Indah Kapuk. Menciptakan lingkungan kerja di mana setiap orang dapat bekerja dengan tenang karena mereka menyadari akan pulang dengan aman menjadi mimpi besar dari para pendiri PT Wahana Safety Indonesia. Mimpi itu yang kini memotivasi ratusan pegawai perusahaan untuk terus berkarya.

Di saat yang sama, PT Wahana Sepatu Indonesia selaku anak usaha PT Wahana Safety Indonesia, resmi memperkenalkan produk sepatu keselamatan kerja (safety shoes) lokal perdananya. Produk tersebut hadir di tengah kebutuhan akan pelindung kaki yang kuat namun tetap nyaman, terutama di sektor industri, logistik, dan konstruksi yang rentan kecelakaan.

"Sepatu safety ini adalah produksi Indonesia untuk pekerja Indonesia. Semangat produk lokal yang kualitasnya dijamin dapat bersaing atau bahkan mengungguli produk impor," ujar Alex Leonat, Founder PT Wahana Sepatu Indonesia.

Berbekal riset dan pengembangan yang mendalam, PT Wahana Safety Indonesia memperkenalkan lima tipe sepatu kerja, yaitu Bondy, Manly, Mosman, Bellevue, dan Vaucluse. Setiap tipe sepatu memiliki spesifikasi yang berbeda sesuai dengan situasi penggunaan tertentu, mulai dari sepatu slip-on sampai yang menggunakan tali yang dapat disesuaikan dengan segala kondisi.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya edukasi, PT Wahana Safety Indonesia turut memperkenalkan sebuah maskot bernama Eggie, karakter burung yang mengenakan perlengkapan keselamatan dengan lengkap. Maskot ini melambangkan semangat perusahaan dalam menyebarkan budaya safety dengan cara yang lebih dekat, edukatif, dan menyenangkan. Eggie diharapkan menjadi wajah baru dalam kampanye edukasi keselamatan kerja yang lebih humanis dan kreatif.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |