Semester I 2025, Transaksi LCT Capai Rekor Tertinggi dalam Sejarah

20 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan nilai transaksi local currency transaction (LCT) pada semester I 2025 mencapai 11,7 miliar dolar AS. Angka ini meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,702 miliar dolar AS.

“Hingga pertengahan tahun 2025, nilai transaksi LCT mencapai 11,7 miliar dolar AS, meningkat tajam dibandingkan semester I 2024,” kata Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).

Selain peningkatan nilai transaksi, rata-rata jumlah nasabah LCT juga tumbuh signifikan, meningkat sekitar 45 persen dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, Satuan Tugas Nasional LCT terus mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Filianingsih menegaskan, capaian pertumbuhan transaksi LCT didukung oleh perluasan sektor dan wilayah pemanfaatan, termasuk penambahan partisipan Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

Kerja sama LCT juga terus diperluas dengan penambahan mitra negara baru, yakni Korea Selatan sejak September 2024 dan Uni Emirat Arab sejak Januari 2025. Kerja sama dengan negara mitra eksisting seperti Malaysia dan Thailand turut diperkuat melalui perluasan cakupan transaksi investasi portofolio yang mulai diimplementasikan sejak Maret 2025. BI juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) penguatan LCT dengan China.

“Perluasan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat berkontribusi nyata terhadap penguatan stabilitas makroekonomi nasional dan memitigasi risiko volatilitas nilai tukar akibat dinamika global,” ujarnya.

Ke depan, kementerian/lembaga anggota Satgas Nasional LCT akan memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan, termasuk penyelarasan program lintas sektor melalui asesmen, survei berkala, dan pertukaran data untuk mengoptimalkan implementasi LCT serta memastikan dampaknya bagi masyarakat.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menyoroti peran penting LCT dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika global dan domestik.

Ia menyampaikan, pemerintah terus memitigasi risiko kebijakan tarif dari AS dan gejolak geopolitik global melalui negosiasi perdagangan dan kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA). Di sisi lain, risiko domestik ditangani dengan stimulus untuk menjaga daya beli dan mendorong konsumsi serta investasi.

Ferry mendorong kementerian dan lembaga terkait untuk berkomitmen memperluas implementasi LCT, khususnya pada sektor-sektor potensial seperti pertambangan, mineral, migas, pertanian, dan agroindustri.

Perkembangan positif ini, lanjut Ferry, mencerminkan komitmen dan konsistensi Satgasnas LCT dalam memperkuat sinergi lintas otoritas dan mitra strategis, penyesuaian kebijakan insentif, serta sosialisasi yang terarah dan terintegrasi kepada pelaku ekspor-impor.

Satgas Nasional LCT terdiri atas BI, Kemenko Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, serta instansi pendukung lainnya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |