Indonesia Beli 48 Jet Tempur dari Turki, Dilengkapi Senjata Canggih dan AI

3 hours ago 4
 Jet tempur generasi kelima KAAN. (Airspacereview) Jet tempur generasi kelima KAAN. (Airspacereview)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Indonesia menjalin kesepakatan dengan Turkish Aerospace Industry untuk membeli 48 unit pesawat tempur KAAN dari Turki.

Kesepakatan itu, dilaporkan pada Sabtu.

Pesawat tempur KAAN diklaim memiliki kemampuan dengan jangkauan pertempuran udara ke udara yang diperluas persenjataan canggih.

Kekuatan tempur jet KAAN ditingkatkan dengan dukungan kecerdasan buatan (AI) dan jaringan saraf (neural networks).

Selain itu, serangan presisi dan akurat dari ruang senjata internal pada kecepatan tinggi atau supersonik.

Dilansir dari The Defence Post, pesawat tempur KAAN buatan Turki memiliki panjang 20 meter atau 66 kaki dan bentang sayap 13 meter, sekitar 43 kaki.

Pesawat ini dipersenjatai meriam kaliber 30 milimeter, titik cantelan senjata internal dan eksternal, rudal multi-domain, amunisi berpemandu, serta sistem avionik dan sensor canggih.

Pesawat tempur KAAN dikembangkan Turkish Aerospace Industry untuk menggantikan pesawat F-16, yang akan dipensiunkan secara bertahap oleh Angkatan Udara Turki mulai 2030.

Melalui perolehan teknologi-teknologi canggih seperti kemampuan siluman (low observability), ruang senjata internal, manuver tinggi, kesadaran situasional yang ditingkatkan.

Serta sensor fusion yang menjadi fitur utama pesawat generasi terbaru, pesawat itu diyakini setingkat dengan jet tempur generasi ke-5 buatan Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.

Pesawat tempur KAAN juga akan ditenagai dua mesin turbofan General Electric F110, yang masing-masing dengan tenaga sekitar 15.000 tenaga kuda.

Pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 1.8 (2.223 kilometer/jam atau 1.381 mil/jam), dengan jangkauan tempur 1.100 kilometer (684 mil), dan dapat terbang hingga ketinggian 16.764 meter (55.000 kaki).

Pesawat Tempur Turki KAAN, termasuk pesawat generasi ke-5 yang menawarkan kapabilitas unggul untuk misi pertempuran udara-ke-udara maupun udara-ke-darat.

Sebagai platform yang tangguh dan lincah dengan daya tahan tinggi, KAAN menonjol sebagai pesawat tempur yang canggih dan cerdas, dikembangkan oleh Turkish Aerospace.

Alat dan metode rekayasa tercanggih digunakan dalam kegiatan pengujian dan optimalisasi geometri aerodinamis, sebagai langkah penting dalam proyek pengembangan KAAN.

Desain kokpit KAAN disempurnakan untuk meminimalkan beban kerja pilot, sambil mengintegrasikan kemampuan dan perlengkapan yang diperlukan pada pesawat tempur generasi ke-5.

Proses desain mempertimbangkan faktor fisik, kognitif, dan lingkungan, guna menciptakan lingkungan kokpit yang meningkatkan kesadaran situasional pilot.

Setelah menyelesaikan kegiatan produksi dan perakitan prototipe pertama pesawat tempur KAAN, uji darat dimulai.

Setelah tahap pengujian selesai, KAAN berhasil melakukan penerbangan perdananya pada 21 Februari 2024, dan berada di udara selama 13 menit.

Selama penerbangan ini, KAAN mencapai ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot.

Penerbangan uji kedua dilakukan pada 6 Mei 2024, berlangsung selama 14 menit, di mana KAAN mencapai ketinggian 10.000 kaki dan kecepatan 230 knot.

Nota kesepahaman (MoU) penjualan itu, dilaporkan akun X TurDef @turdefcom pada Sabtu (26/7/2025), ditandatangani Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun.

MoU mencakup produksi, rekayasa, dan pertukaran teknologi.

Setelah itu, disusul kontrak pembelian yang diteken Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsdya Yusuf Jauhari dan CEO TAI Mehmet Demiroglu.

Melansir situs Turkish Aerospace Industries, pengiriman 48 jet tempur KAAN akan diselesaikan dalam waktu 120 bulan. Pesawat-pesawat ini akan dilengkapi dengan mesin yang diproduksi secara domestik.

Perjanjian itu tidak hanya mencakup pengiriman jet tempur KAAN buatan Turki, tetapi juga mencakup alih teknologi ke Indonesia di bidang penerbangan. Melalui kerja sama strategis ini, Turki dan

Indonesia bertujuan mendorong pertukaran pengetahuan dan pengembangan kemampuan lokal. Selain itu, perjanjian ini memungkinkan pemanfaatan kompetensi Indonesia dalam proses produksi KAAN.

Republika

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |