Home > Nasional Wednesday, 20 Aug 2025, 11:48 WIB
BNPB bersama BPBD setempat terus melakukan langkah cepat pemulihan. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan hanya merujuk informasi resmi dari BMKG, BPBD, maupun BNPB.

BISNISTIME.COM, POSO – Gempa bumi berkekuatan M5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8), mengakibatkan kerusakan serius pada rumah warga, sekolah, serta rumah ibadah. Sehari setelah kejadian, Senin (18/8), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., turun langsung meninjau lokasi terdampak.
Kunjungan pertama dilakukan di SDN 01 Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, yang mengalami kerusakan plafon hingga menimpa meja dan kursi kelas. Aktivitas belajar pun dihentikan sementara. Suharyanto kemudian berdialog dengan warga di Kantor Desa Tangkura. Kehadiran pemerintah, menurut warga, memberi semangat di tengah situasi darurat.
“Mohon bapak/ibu memastikan rumahnya apakah masih layak huni atau tidak. Penguatan struktur bangunan sangat penting agar lebih tahan gempa,” imbau Suharyanto.
Dampak Kerusakan
Data sementara menunjukkan Desa Tangkura menjadi wilayah paling terdampak:
- 49 rumah rusak berat
- 34 rumah rusak ringan
- 8 warga luka ringan
- 3 gereja dan 1 sekolah rusak
BNPB juga menekankan perlunya asesmen rumah ibadah. Jika bangunan dinilai rentan, aktivitas sementara waktu dihentikan demi keselamatan jamaah.
Sebagai langkah awal pemulihan, BNPB menyiapkan bantuan stimulan perbaikan rumah:
- Rusak ringan: Rp15 juta
- Rusak sedang: Rp30 juta
- Rusak berat: Rp60 juta
Korban Jiwa dan Luka
Korban meninggal dunia tercatat dua orang, setelah satu jemaat gereja yang tertimpa material bangunan meninggal di RSUD Poso. Sementara itu, korban luka berat mencapai 9 orang dan luka ringan 32 orang.
Status Tanggap Darurat
Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, menetapkan status tanggap darurat selama 24 hari, terhitung 18–31 Agustus 2025, melalui SK No. 100.3.3.2/0580/2025. Menurutnya, kerusakan besar hingga jatuhnya korban jiwa mayoritas terjadi pada rumah yang tidak memenuhi standar bangunan tahan gempa.
“Membangun rumah bukan hanya soal tempat tinggal, tapi juga keselamatan penghuninya,” tegas Verna.
Dukungan Logistik
Usai peninjauan, Suharyanto memimpin rapat koordinasi di Kantor Bupati Poso. BNPB menyerahkan bantuan logistik berupa 100 paket sembako, 200 makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, matras, selimut, hygiene kit, serta paket kebutuhan anak dan kelompok rentan.
BNPB bersama BPBD setempat terus melakukan langkah cepat pemulihan. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan hanya merujuk informasi resmi dari BMKG, BPBD, maupun BNPB.