Home > Info Terkini Monday, 14 Jul 2025, 11:54 WIB
Minat masyarakat terhadap produk rajut lokal berkualitas terus meningkat.

Fitriyah Nurhidayah, Dosen Prodi Akuntansi, Universitas Pembangunan Jaya
Menyusuri ruang-ruang kreatif Kota Tangerang Selatan, geliat para pelaku UMKM di sektor kreatif terus bertumbuh meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Usaha mikro di bidang craft, khususnya pengrajin rajut handmade, menjadi salah satu potensi ekonomi lokal dengan sentuhan seni yang unik. Meski jumlahnya masih terbilang kecil, para perajut berupaya bertahan di tengah keterbatasan modal, akses pasar, hingga pengelolaan usaha yang belum optimal.
Masalah klasik seperti pencampuran uang pribadi dan uang usaha, penetapan harga tanpa perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP), hingga ketiadaan laporan keuangan yang rapi, sering kali membuat langkah maju terasa berat. Padahal, minat masyarakat terhadap produk lokal berkualitas terus meningkat, membuka peluang besar bagi sektor rajut untuk naik kelas dan mendorong roda ekonomi daerah.
Menjawab tantangan ini, Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) bergerak nyata melalui program pelatihan dan pendampingan strategis bagi para pelaku usaha rajut di Komunitas Rajut Tangerang Selatan. Pelatihan diawali pada 25–26 Juni 2025, dilanjutkan dengan pendampingan intensif hingga November 2025. Tim Pengabdian kepada Masyarakat UPJ program studi Akuntansi yang terdiri dari Fitriyah Nurhidayah, Irma Paramita Sofia, Novy Silvia Dewi, serta bersama mahasiswa Najwa Divani dan Ira Fauzirah, terjun mendampingi pengrajin secara daring maupun luring, bahkan turun langsung ke rumah-rumah pelaku usaha untuk memastikan praktik keuangan dan produksi benar-benar diterapkan.
Melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif ini, diharapkan para pengrajin rajut di Tangerang Selatan akan mampu:
- Memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang terstruktur, sehingga mereka dapat mengelola usaha dengan lebih profesional dan efisien.
- Menyusun laporan keuangan yang lebih sistematis dan mudah dipahami, memberikan transparansi yang dibutuhkan untuk mengakses peluang pendanaan atau kerja sama lebih luas.
- Menetapkan harga jual yang tepat dan kompetitif, berdasarkan perhitungan HPP yang akurat, sehingga mereka dapat mengoptimalkan margin keuntungan tanpa kehilangan daya saing.
- Meningkatkan kualitas dan daya tarik produk rajut handmade, membuka peluang untuk memperluas pasar dan menembus pasar yang lebih besar dan beragam.
Pendampingan ini bukan sekadar program formalitas, tetapi lahir dari kesadaran bahwa transformasi sejati menuntut relasi yang saling menguatkan. Kolaborasi antara UPJ, pengrajin, dan masyarakat menjadi bukti bahwa penguatan UMKM bukan hanya urusan teknis, tetapi juga soal komitmen tumbuh bersama.
Lebih dari mendukung usaha individu, program ini juga berkontribusi pada pengembangan ilmu akuntansi UMKM dan akuntansi biaya di industri kreatif berbasis produk handmade. Dengan sinergi semua pihak, Tangerang Selatan merajut harapan besar: UMKM naik kelas, ekonomi lokal bangkit, dan kreativitas terus hidup di tangan para perajutnya. (*)