Kemenkop Luncurkan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Ini 5 Strategi Implementasinya

16 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2025 menjadi momen bersejarah dalam perjalanan koperasi Indonesia. Pasalnya, terdapat dua momentum penting dalam perayaan Harkopnas tahun ini.

Budi menjelaskan, dua momentum besar tersebut yakni bertepatan dengan Hari Koperasi Internasional (International Cooperative Year) sebagaimana dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan peluncuran lebih dari 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.

“Tahun ini adalah tahun yang istimewa bagi koperasi karena PBB telah menetapkan 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional. Kedua, pada puncak perayaan Harkopnas ini ditandai dengan peluncuran kelembagaan lebih dari 80 ribu Kopdes/Kel Merah Putih,” ujar Menkop Budi Arie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Menurut Budi, pengakuan dunia melalui deklarasi PBB tersebut menandai semangat baru bagi pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan di Indonesia. Karena itu, koperasi diharapkan dapat bangkit bersama melalui program Kopdes/Kel Merah Putih dan menjadi pilar utama perekonomian nasional.

“Kita harus memaknai puncak Harkopnas 2025 sebagai penanda bahwa gerakan ekonomi rakyat bergerak bangkit, menuju Indonesia Emas 2045 dengan pondasi ekonomi rakyat yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” ucapnya.

Terkait peluncuran program 80 ribu Kopdes/Kel Merah Putih, Budi menegaskan koperasi Indonesia memasuki babak baru transformasi besar. Chapter pertama berupa proses pembentukan melalui musyawarah desa khusus (musdesus) telah rampung. Saat ini, sebanyak 81.148 unit koperasi telah terbentuk, hampir seluruhnya telah memiliki badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

“Ini telah memenuhi target yang diperintahkan Presiden kepada kami. Mulai hari ini, kita mengawali chapter kedua, yaitu pengoperasian Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Budi menyadari operasionalisasi Kopdes/Kel Merah Putih akan menghadapi berbagai tantangan. Namun, ia optimistis melalui kolaborasi dan sinergi, hambatan dapat dikelola sehingga Kopdes benar-benar memberi manfaat besar bagi masyarakat.

“Keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih ini akan mendekatkan modal ke desa, teknologi ke desa, dan pelayanan masyarakat pun turut mendekat ke desa,” ujarnya.

Untuk menjamin kelangsungan program, Kementerian Koperasi menyiapkan lima langkah strategis pascapeluncuran. Pertama, penguatan sistem dan digitalisasi. Kedua, inkubasi koperasi melalui manajer profesional. Ketiga, peningkatan kapasitas SDM koperasi. Keempat, penguatan pengawasan partisipatif dari anggota koperasi. Kelima, membangun jaringan koperasi nasional yang terintegrasi dari desa hingga pusat.

Dalam menyiapkan ekosistem ini, Kemenkop bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk pelatihan, penyusunan modul, dan sertifikasi bagi pengelola koperasi.

“Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan yang memiliki balai-balai pelatihan. Kami siapkan modulnya, sertifikasinya, karena beberapa keahlian memang butuh sertifikasi,” jelas Budi.

Ia menegaskan, salah satu misi utama Kopdes/Kel Merah Putih adalah mengentaskan kemiskinan ekstrem di desa. Pemerintah berharap koperasi menjadi garda terdepan penciptaan peluang ekonomi lokal yang inklusif.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry Juliantono, menyebut Harkopnas 2025 sebagai momen paling bersejarah karena bertepatan dengan peluncuran program strategis nasional ini.

“Tahun 2025 adalah momentum kebangkitan koperasi dan sistem ekonomi Pancasila. Presiden memulainya dari peluncuran 80 ribu Koperasi Desa, sebagai awal dari sebuah perubahan,” kata Ferry.

Ia meyakini koperasi akan menjadi alat untuk mewujudkan keadilan sosial, terutama melalui Kopdes/Kel Merah Putih. Setiap Kopdes/Kel wajib memiliki tujuh unit usaha/gerai, dan dapat menambah unit bisnis sesuai potensi desa masing-masing.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |