REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Glastonbury 2025 yang berakhir pada akhir Juni 2025 di Worthy Farm, Inggris, kembali menjadi panggung bagi aktivisme pro Palestina. Di hadapan lebih dari 200 ribu penonton, berbagai musisi dan seniman dari seluruh Inggris dan Irlandia secara lantang menyuarakan desakan untuk mengakhiri genosida di Gaza.
Gelombang dukungan ini tidak hanya terbatas di area festival, tetapi juga mendominasi reaksi di media sosial global, dengan banyak klip bendera Palestina dan seruan Free Palestine menjadi viral di seluruh dunia. Festival berpengaruh ini sekali lagi menegaskan perannya sebagai platform bagi kebebasan berekspresi dan solidaritas kemanusiaan.
Berikut ini deretan musisi yang secara terbuka menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina di Glastonbury dilansir laman The National pada Rabu (2/7/2025):
1. Nilufer Yanya
Penyanyi asal Inggris tampil pada Sabtu (28/6/2025) dengan membentangkan spanduk di panggung yang menyatakan dukungannya terhadap perjuangan Palestina. "Lebih banyak tindakan, lebih banyak suara, lebih sedikit ketakutan, bebaskan Palestina," ujarnya.
2. Nadine Shah
Penyanyi-penulis lagu asal Inggris, menampilkan gambar-gambar kehancuran di Gaza di belakangnya selama penampilannya di Other Stage pada Ahad (29/6/2025). Shah mengakhiri setnya dengan derai air mata, memutarkan rekaman suara anak-anak Palestina melalui pengeras suara, di mana banyak di antara mereka berkata, "Saya masih hidup". Momen emosional ini menyentuh hati banyak penonton dan memicu diskusi luas.
3. Amyl and the Sniffers
Grup rock asal Australia yang tampil di panggung kedua festival pada Sabtu (28/6/2025), juga menyisipkan pesan politis. Setelah membawakan lagu "Chewing Gum", vokalis utama Amy Taylor mengambil waktu untuk berbicara kepada penonton. “Saya ingin meluangkan waktu untuk mengatakan sesuatu yang politis,” ujar Taylor. Ia kemudian menyesali fakta bahwa dirinya tidak teredukasi tentang situasi seperti Palestina saat tumbuh besar di Australia, menunjukkan refleksi pribadinya tentang isu global.
4. Ncuti Gatwa
Aktor Inggris Ncuti Gatwa, yang dikenal luas lewat perannya sebagai The Doctor di serial BBC "Doctor Who", memperkenalkan Jade Thirlwall dengan mengenakan jumper neon bertuliskan "Choose Love". Choose Love adalah sebuah badan amal di Inggris yang baru-baru ini menginisiasi surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 300 tokoh publik, termasuk Benedict Cumberbatch, yang menyerukan pemerintah Inggris untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai keterlibatan dalam kengerian di Gaza. Badan amal ini juga mengadakan aksi doa bersama pada bulan Mei di luar gedung parlemen Inggris, di mana tokoh-tokoh terkemuka membacakan nama-nama anak-anak Gaza yang tewas selama konflik Israel-Gaza.
5. Jade Thirlwall
Penyanyi Inggris yang dikenal dengan lagu "Angel of My Dreams" (2024), tampil di panggung Woodsies pada Ahad (29/6/2025). Selama penampilannya, ia memimpin penonton dalam call-and-response di mana ia mengecam Pemerintah Inggris karena membenarkan genosida di Gaza, menunjukkan sikap politiknya yang kuat di hadapan ribuan orang.
6. Penyanyi Irlandia Ciara Mary-Alice Thompson
Musisi yang dikenal sebagai CMAT ini menutup penampilannya di Pyramid Stage pada Jumat (27/6/2025) dengan seruan solidaritas untuk Palestina. Artis berusia 32 tahun yang dikenal dengan lagu-lagu "I Wanna Be a Cowboy, Baby!" dan "Stay for Something" ini mengakhiri setnya dengan pesan tegas. “Terima kasih banyak, semoga festival Anda menyenangkan dan bebaskan Palestina,” kata CMAT di atas panggung diiringi sorakan penonton. Ia kemudian memulai chant "Merdeka, merdeka Palestina" sebelum mengucapkan perpisahan dengan penonton.
7. Elijah Hewson
Vokalis band Dublin Inhaler dan putra dari vokalis U2 Bono serta aktivis Alison Hewson, juga menyuarakan penolakannya terhadap genosida rakyat Gaza selama setnya di Other Stage pada Jumat (27/6/2025). “Saya ingin mendedikasikan lagu berikutnya ini untuk rakyat Palestina. Untuk setiap orang tak bersalah yang kelaparan atau dibom atau digenosida demi kepentingan beberapa orang gila,” kata Hewson.
“Saya merasa kita harus mengatakan itu karena saya pikir kekuatan terbesar kita adalah kebebasan berekspresi, dan tidak ada tempat yang lebih baik untuk itu selain di Glastonbury ini. Jadi, berbaik hatilah satu sama lain dan bersenang-senanglah,” kata dia lagi.
8. Bobby Vylan
Duo punk Inggris Bob Vylan menjadi musisi paling vokal pada malam itu, menyampaikan pidato panjang selama setnya pada Sabtu (28/6/2025) di panggung West Holts untuk mendukung Palestina. Vylan mengatakan di atas panggung, “Kita melihat beberapa hal yang kacau terjadi di dunia. Kita melihat Inggris dan AS terlibat dalam kejahatan perang dan genosida yang terjadi di sana terhadap rakyat Palestina".
Ia juga menambahkan, "Saya tahu kita di BBC jadi kita tidak ingin mengatakan hal gila. Tapi kita telah melihat, sayangnya, reaksi aneh terhadap orang-orang yang keluar dan menyuarakan dukungan untuk Palestina. Padahal siapa pun yang punya moral pasti dapat mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah sebuah tragedi”.
Vylan juga memimpin penonton dalam berbagai yel-yel pro Palestina, mendedikasikan penampilannya untuk para seniman yang kehilangan platform mereka untuk menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina dan menentang kejahatan yang dilakukan Israel dan Inggris dan AS serta sebagian besar dunia Barat. Ia menyebut, “Ini untuk Murder Capital, ini untuk Kneecap, ini untuk Amyl and the Sniffers. Setiap band di luar sana menggunakan platform mereka untuk menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina. Karena kita harus berdoa, berharap, dan menginginkan hari ketika rakyat Palestina dibebaskan dari tirani pemerintah Israel”.
Beberapa komentar Vylan di atas panggung memicu kontroversi, menyebabkan penyelenggara Glastonbury, Emily Eavis, mengeluarkan pernyataan yang lebih provokatif dari anggota band tersebut. Eavis menuliskan, “Sebagai sebuah festival, kami menentang segala bentuk perang dan terorisme. Kami akan selalu percaya pada – dan secara aktif berkampanye untuk – harapan, persatuan, perdamaian, dan cinta. Dengan hampir 4.000 penampilan di Glastonbury 2025, pasti akan ada artis dan pembicara yang tampil di panggung kami yang pandangannya tidak kami bagikan, dan kehadiran seorang penampil di sini tidak boleh dilihat sebagai dukungan diam-diam terhadap opini dan keyakinan mereka. Namun, kami terkejut dengan pernyataan yang dibuat dari panggung West Holts oleh Bob Vylan kemarin. Chant mereka sangat melampaui batas dan kami segera mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam produksi festival bahwa tidak ada tempat di Glastonbury untuk anti-Semitisme, ujaran kebencian, atau hasutan untuk melakukan kekerasan”.
9. Kneecap
Grup rap Irlandia tampil di panggung West Holts pada Sabtu (28/6/2025), setelah diduga menghadapi "ancaman" dari para profesional industri musik Inggris untuk menghapus grup tersebut dari line-up. Meskipun penampilan mereka tidak ditayangkan sebagai bagian dari siaran langsung BBC, penampilan mereka dihadiri banyak orang dan menampilkan audiens yang bersemangat mengibarkan puluhan bendera Palestina.
“Tidak ada yang disembunyikan. Israel adalah penjahat perang. Ini genosida. Bebaskan Palestina,” kata anggota Kneecap, Mo Chara, di atas panggung. Beberapa jam kemudian, grup tersebut merilis video perkenalan mereka yang mengompilasi klip para politikus dan tokoh publik yang berbicara menentang mereka di saluran media sosial.
10. Musisi Inggris Jordan Stephens
Dia dikenal sebagai separuh dari grup Rizzle Kicks dan presenter serial panel ITV2 "Don't Hate the Playaz", mengundang ibunya ke atas panggung untuk menari selama penampilannya di Other Stage pada Jumat (27/6/2025). Ibunya mengenakan keffiyeh dan mengibarkan bendera Palestina, yang disambut reaksi kuat dari penonton.