DiSus, Teknologi Pintar Andalan BYD yang Juga Dipakai di Denza

20 hours ago 12

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Produsen mobil listrik China, BYD, memperkenalkan DiSus-C (Intelligent Damping Body Control System), fitur teknologi pintar yang dirancang untuk memberikan kenyamanan, performa, dan keamanan dalam satu kesatuan saat berkendara. Selain DiSus-C, ada juga teknologi DiSus-A dan DiSus-X. Disus-C dan DiSus-A digunakan di mobil Denza D9.

“BYD DiSus merupakan teknologi revolusioner yang menjadi simbol kesungguhan kami dalam menghadirkan terobosan di industri kendaraan NEV (energi baru) yang relevan dan unggul bagi masa depan otomotif Indonesia,” ujar Head of Public and Government Relations BYD Indonesia Luther T. Panjaitan, di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD City, Tangerang, Senin (28/7/2025).

"Tiga teknologi utama dari BYD ini adalah bukti komitmen kami untuk selalu mengembangkan solusi teknologi yang relevan dan unggul bagi masa depan otomotif Indonesia,” tambahnya.

DiSus-C merupakan sistem suspensi adaptif berbasis kontrol komputer yang dapat meredam guncangan secara otomatis tergantung kondisi jalan. Ini adalah sistem paling efisien dan fleksibel yang bisa diterapkan di berbagai model BYD.

Sementara DiSus-A menggunakan suspensi udara yang dapat mengatur tinggi kendaraan sesuai kebutuhan kenyamanan, efisiensi, dan aerodinamika. Sedangkan, DiSus-X merupakan versi paling termutakhir yang dipasang pada mobil performa tinggi seperti Yangwang U9, memungkinkan mobil untuk melompat atau "menari".

Yangwang U9 adalah supercar berkecepatan 309 km/jam. Mobil ini mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 2,36 detik. Mobil ini dilengkapi dengan empat motor listrik yang menghasilkan tenaga gabungan 960 kW dan torsi 1.680 Nm.

Disus-C digunakan di New BYD Seal 2025 ini bekerja melalui tiga tahapan utama yaitu Perception Layer, Decision Layer, dan Execution Layer.

Pada Perception Layer, berbagai sensor canggih seperti sensor akselerasi dan sensor ketinggian pengendaraan berfungsi untuk terus-menerus memantau perubahan kondisi jalan, kecepatan, serta gaya yang mempengaruhi kendaraan.

Setiap data dan informasi yang ditangkap menciptakan peta real-time atas situasi aktual di jalan dan kondisi kendaraan, memastikan sistem selalu waspada terhadap setiap tantangan dan perubahan.

Decision Layer menjadi pusat otak sistem ini. Semua data yang telah dikumpulkan masuk ke DiSus Intelligent Computing Center. Proses komputasi yang sangat cepat dan presisi memastikan interpretasi setiap perubahan dilakukan secara otomatis.

Pada proses ini, sistem mampu memahami nuansa gaya berkendara, mengantisipasi kejutan permukaan jalan, hingga menyesuaikan responnya terhadap gerakan bodi.

Tahapan akhir adalah Execution Layer, di mana hasil keputusan tersebut diwujudkan secara nyata melalui electronically controlled damper.

Mekanisme ini mengatur tingkat redaman suspensi secara terus-menerus, mengikuti instruksi dari komputasi cerdas, sehingga setiap roda kendaraan mampu beradaptasi secara mandiri dan dinamis sesuai kebutuhan situasi jalan atau manuver pengemudi.

Menariknya, berdasarkan keterangan tambahan, sistem DiSus Intelligent Damping Body Control tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan stabilitas, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap aspek keselamatan.

Dengan mengoptimalkan pengurangan guncangan pada jalan bergelombang dan menikung tajam, sistem ini membantu menjaga kontak ban dengan permukaan jalan secara konsisten, sehingga meningkatkan kontrol pengemudi dan mengurangi risiko kecelakaan.

Selain itu, karakteristik adaptifnya juga diklaim mengurangi efek oleng pada bodi serta menciptakan pengalaman berkendara yang jauh lebih tenang dan premium, bahkan pada kecepatan tinggi.

Inovasi sistem DiSus-C Active (Electronic + Mechanical Integration) diklaim mampu meningkatkan kenyamanan berkendara, khususnya saat menghadapi kondisi jalan berlubang dan bergelombang yang kerap dijumpai di Indonesia.

Secara teknologi, sistem ini menggabungkan kecanggihan sensor elektronik dengan mekanisme suspensi konvensional pada kendaraan.

Saat mobil melaju di atas permukaan jalan yang tidak rata, rangkaian sensor yang terintegrasi dalam sistem DiSus-C Active akan secara real-time memantau perubahan kontur dan dengan sangat cepat menginstruksikan electronically controlled damper (peredam yang dikontrol secara elektronik) untuk menyesuaikan tingkat redaman suspensi yang dibutuhkan.

Dampaknya pada kenyamanan diklaim sangat signifikan. Dengan DiSus-C Active, getaran akibat benturan roda terhadap lubang atau tonjolan jalan secara efektif diredam sebelum mencapai bodi kendaraan.

“Amplitudo gerakan bodi mobil menjadi jauh lebih rendah dan stabil, sehingga penumpang tetap merasakan pengalaman berkendara yang tenang serta nyaman, meskipun roda bekerja keras menyesuaikan bentuk permukaan jalan.” Kata Kepala Produk PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata.

BYD mengklaim teknologi ini mampu menjaga kestabilan kabin dan mengurangi guncangan, sehingga pengemudi dan penumpang tidak mudah lelah sekalipun menempuh perjalanan panjang atau melintasi rute yang menantang.

Sebaliknya, apabila mobil hanya menggunakan DiSus-C Inactive (Purely Mechanical), getaran dan guncangan dari permukaan jalan lebih mudah diteruskan ke bodi kendaraan.

Body amplitude meningkat mengikuti wheel amplitude (amplitudo roda) yang tajam, membuat setiap ketidaksempurnaan permukaan jalan langsung terasa hingga ke dalam kabin. Hal ini tentu akan menurunkan tingkat kenyamanan dan dapat menyebabkan kelelahan atau stres bagi pengemudi maupun penumpang selama perjalanan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |