Di Kemah Akbar Magetan, Ibas Sebut Peran Penting Pramuka dalam Pembentukan Karakter

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengatakan kegiatan Pramuka bukan sekadar berkemah atau mengikuti upacara, melainkan merupakan wadah pembentukan karakter anak bangsa yang unggul—tangguh, mandiri, peduli, disiplin, jujur, dan amanah.

Ibas begitu akrab disapa, menekankan pentingnya nilai persaudaraan dan persatuan di tengah perbedaan, serta perlunya belajar memimpin dan dipimpin sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan Dasa Darma Pramuka (sepuluh pedoman moral), agar generasi muda siap menjadi tunas bangsa yang membawa Indonesia menuju kejayaan pada 2045.

Hal tersebut ditegaskan Ibas yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, dalam acara Kemah Akbar Kabupaten Magetan 2025 bertajuk “Menjadi Generasi Tangguh: Mandiri, Bersatu, dan Cinta Tanah Air”, yang digelar di Magetan pada 9 Agustus 2025 lalu.

Dalam sambutannya, Ibas membuka pidato dengan menggambarkan suasana kemah yang hangat di lereng Gunung Lawu.

“Kita berkumpul di Alastuwo, tidak jauh dari Telaga Sarangan, dengan udara yang sejuk, hati penuh senyuman, dan suasana kedamaian. Kita sedang menghidupkan semangat Pramuka, semangat persaudaraan, dan menguatkan komitmen sebagai tunas bangsa,” ujarnya.

Ia kemudian mengingatkan bahwa api unggun bukan sekadar simbol kegiatan malam, melainkan juga merupakan lambang semangat yang harus terus terjaga.

“Api unggun di depan kita ini adalah simbol semangat yang tak pernah padam, harapan yang terus menyala, dan persatuan di tengah perbedaan,” kata dia.

Ibas mengajak para anggota Pramuka untuk memaknai kegiatan kemah sebagai proses pembelajaran hidup.

“Berkemah bukan hanya sekadar tidur di tenda atau mengikuti upacara, melainkan menguji kemandirian, membentuk ketangguhan, dan belajar hidup di alam terbuka,” katanya.

Menurutnya, momen seperti ini juga mengajarkan rasa syukur serta pentingnya terus belajar, baik dalam memimpin maupun saat dipimpin.

Lebih lanjut, Ibas menegaskan kembali peran penting gerakan Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda.

“Kita dilatih untuk disiplin, gotong royong, saling percaya, jujur, dan menjadi pribadi yang amanah. Pramuka adalah wadah untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih tangguh, lebih peduli, dan lebih mandiri—sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan nilai luhur para pejuang bangsa,” tuturnya.

Menyoroti perkembangan zaman, ia juga mengingatkan bahwa generasi muda tak hanya dituntut untuk mahir dalam teknologi, tetapi juga harus memiliki akhlak dan integritas.

“Kemajuan teknologi tanpa karakter hanya akan melahirkan generasi yang rapuh. Pramuka mengajarkan kita untuk kuat lahir dan batin,” ujar Ibas.

Ia juga menekankan pentingnya mencintai dan menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari pendidikan Pramuka.

“Kita harus mencintai lingkungan, menjaga kelestarian alam, karena dari alam kita belajar kesabaran, keuletan, dan rasa syukur,” tambahnya.

Tak hanya itu, Ibas turut menanamkan optimisme terhadap masa depan bangsa.

“Hari ini kita rayakan kebersamaan dengan gembira. Kita siapkan hari ini untuk hari esok yang lebih baik. Bawalah ilmu dan pengalaman ini untuk berhasil dalam hidup, dan jadikan pijakan menuju generasi emas Indonesia 2045,” pesannya penuh harap.

Ia menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus menjaga rasa syukur dan cinta terhadap tanah air.

“Kita harus terus bersyukur dilahirkan di bumi yang penuh kedamaian, Indonesia tercinta. Semoga cinta yang kita bawa dari kemah ini menjadi doa terbaik untuk bangsa,” pungkasnya.

Mengakhiri rangkaian pesannya, Ibas menyampaikan salam khusus untuk memperingati momen bersejarah ini.

“Selamat Hari Pramuka! Semoga semangat kepramukaan selalu hidup di hati kita dan menjadi bekal untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan bermartabat,” tutupnya dengan senyum penuh semangat.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |