REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dan kelompok yang melawan dakwah nabi dan rasul ternyata tidak dibiarkan. Allah berfirman sebagai berikut dalam Surah al Mu'min ayat lima berikut ini:
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَٱلْأَحْزَابُ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۖ وَهَمَّتْ كُلُّ أُمَّةٍۭ بِرَسُولِهِمْ لِيَأْخُذُوهُ ۖ وَجَٰدَلُوا۟ بِٱلْبَٰطِلِ لِيُدْحِضُوا۟ بِهِ ٱلْحَقَّ فَأَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ
Każżabat qablahum qaumu nụḥiw wal-aḥzābu mim ba'dihim wa hammat kullu ummatim birasụlihim liya`khużụhu wa jādalụ bil-bāṭili liyud-ḥiḍụ bihil-ḥaqqa fa akhażtuhum, fa kaifa kāna 'iqāb
Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (rasul) dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu; karena itu Aku azab mereka. Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?
Ancaman Allah sangat jelas, yaitu azab yang pedih. Bahkan dalam realisasinya, azab itu bukan hanya di akhirat, tapi di dunia pun sudah diberikan Allah. Hal ini terekam dalam Sirah Nabi Muhammad, yaitu anak Abu Lahab yang bernama Utbah menghina Rasulullah. Kemudian Allah mengirim singa yang buas khusus untuk memakan si anak Abu Lahab itu.
Lebih lanjut tentang penjelasan ini disampaikan penafsir Alquran Abdurrahman As Sa'di berikut ini.
Kemudian Allah mengancam siapa saja yang memperdebatkan ayat-ayat Allah dengan tujuan merusaknya sebagaimana telah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya dari “kaum Nuh” dan ‘Ad “dan golongan yang bersekutu sesudah mereka” yang berkoalisi dan bergabung untuk memberangus kebenaran dan membela kebatilan.
Keadaannya samapai membuat mereka dan koalisi mereka telah menyeret merekan untuk melakukan tindakan, “tiap-tiap umat telah merencanakan” maksudnya, tiap-tiap umat telah merencanakan makar “terhadap rosul mereka untuk menawannya,” maksudnya, untuk membunuhnya.
Inilah cobaan yang hebat yang dihadapi oleh para rosul, para pelopor ahli kebaikan, yang mebawa kebenaran murni yang tidak ada keraguan atau ketidakjelasan padanya. Kaum yang bersukutu itu benar-benar telah merencanakan untuk membunuh mereka. Maka apakah sesudah kedzaliman, kesesatan, dan kesengsaraan ini ada hal lain selain azab yang berat yang bisa membebaskan mereka darinya?. Kerena itu Allah befirman tentang hukuman duniwi dan ukhrowi mereka , “karena itu Aku azab mereka”, disebabkan pendustaan yang mereka lakukan dan persekutuan jahat mereka itu.
“Maka betapa pedihnya azabku.” Ia adalah azab yang paling berat dan paling keji, ia tiada lain adalah suara keras atauu bencana yang menimpa mereka dari langit, atau Allah memerintahkan kepada bumi untuk menelan mereka, atau kepada laut untuj meneggelamkan mereka. Maka mereka pun menjadi mati tidak berdaya.