Home > Kabar Tuesday, 26 Aug 2025, 18:23 WIB
Pembentukan tim khusus dan strategi berbasis data menjadi prioritas dalam upaya menekan angka kasus TBC di Kota Sukabumi.

SUKABUMI--Pemkot Sukabumi mendukung langkah nasional percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC). Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana usai menghadiri Forum 8 Gubernur dan Bupati/Wali Kota bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Kesehatan, serta Kepala Staf Kepresidenan. Forum ini berlangsung pada Selasa (26/8/2025) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri.
'' Pembentukan tim khusus dan strategi berbasis data menjadi prioritas dalam upaya menekan angka kasus TBC di Kota Sukabumi,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana. Ia mengatakan dalam acara ini lahir komitmen bersama untuk mempercepat penanganan TBC yang saat ini menempatkan Indonesia di peringkat kedua dunia setelah India.
Pemerintah Kota Sukabumi sendiri telah menempatkan rencana aksi dan membentuk Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) untuk mengawal eliminasi penyakit tersebut hingga ke tingkat kelurahan.
Bobby berharap langkah kolaboratif lintas sektor dan dukungan seluruh kepala daerah dapat mempercepat eliminasi TBC secara menyeluruh. “Komitmen ini adalah langkah penting, mengingat TBC menjadi penyakit dengan jumlah kasus tertinggi kedua di dunia setelah India. Dengan kerja sama seluruh pihak, kita optimistis dapat mengatasi masalah ini,” ungkapnya.
Dalam forum tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan perhatian serius Presiden RI terhadap penanganan TBC dan mendorong pemerintah daerah memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mempercepat eliminasi penyakit ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan strategi penemuan kasus aktif, pengobatan intensif, serta pencegahan TBC dengan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Ia menekankan bahwa setiap lima menit, dua orang meninggal akibat TBC di Indonesia, sehingga upaya penanganan harus lebih masif.
Menko PMK Pratikno mengingatkan pentingnya aksi lintas sektor, penguatan surveilans, serta penghapusan stigma terhadap penderita TBC yang kerap mengalami dampak sosial dan ekonomi. Acara tersebut ditutup dengan penyampaian komitmen 8 delapan gubernur dari provinsi dengan kasus TBC tertinggi di Indonesia untuk memprioritaskan penanganan TBC dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Forum ini menjadi momentum penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengonsolidasikan strategi, sumber daya, dan kebijakan dalam menekan angka penularan TBC, sekaligus memperkuat layanan kesehatan masyarakat di seluruh wilayah. Riga Nurul Iman