Revalina Ceritakan Ayahnya Sembuh dari Tipes dengan Bantuan Program JKN

1 day ago 10
Salah satu manfaat dari program ini dirasakan oleh Revalina (17 tahun), seorang siswi salah satu SMK di Sukabumi, saat sang ayah harus menjalani perawatan akibat penyakit tipes. (Dok BPJS Kesehatan)Salah satu manfaat dari program ini dirasakan oleh Revalina (17 tahun), seorang siswi salah satu SMK di Sukabumi, saat sang ayah harus menjalani perawatan akibat penyakit tipes. (Dok BPJS Kesehatan)

SUKABUMI - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan terus memberikan bukti nyata dalam meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat. Program ini menjamin bahwa seluruh peserta, tanpa memandang latar belakang, berhak mendapatkan layanan kesehatan yang setara, mudah, dan terjangkau. Salah satu manfaat dari program ini dirasakan oleh Revalina (17 tahun), seorang siswi salah satu SMK di Sukabumi, saat sang ayah harus menjalani perawatan akibat penyakit tipes.

Berawal dari kondisi ayahnya yang terus mengalami demam tinggi, keluarga Revalina semula mengira itu hanya gejala ringan. Namun setelah beberapa hari, suhu tubuh ayahnya tidak juga turun dan semakin mengkhawatirkan.

“Awalnya kami kira ayah hanya demam biasa. Panasnya tinggi tapi kami pikir bisa turun sendiri dengan obat. Tapi setelah beberapa kali dicek, suhunya tetap tinggi,” ujar Revalina.

Saat pengobatan dari puskesmas dan klinik belum membawa hasil, ibunya memutuskan meminta bantuan saudara yang bekerja sebagai perawat untuk memberikan infus di rumah.

“Setelah dari puskesmas dan klinik tidak banyak perubahan, ibu saya akhirnya minta bantuan saudara yang perawat untuk infus ayah di rumah. Tapi tetap saja panasnya balik lagi keesokan harinya,” tambahnya.

Menjelang subuh keesokan harinya, kondisi ayahnya kembali menurun. Keluarga pun segera membawa ayah ke Rumah Sakit (RS) Hermina Sukabumi, yang menjadi titik penting dalam proses penyembuhan.

“Jam lima pagi, ayah kembali panas tinggi. Kami langsung membawanya ke RS Hermina dan saat itu ayah menggunakan BPJS Kesehatan kelas 2 yang ditanggung oleh perusahan tempat ia bekerja,” jelas Revalina.

Setelah menjalani proses pengobatan di rumah sakit selama empat hari, kondisi ayahnya kini sudah jauh membaik. Suhu tubuhnya yang semula tinggi kini sudah turun dan stabil, menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik. Selama dirawat di rumah sakit, Revalina mengaku seluruh biaya pengobatan ditanggung penuh oleh Program JKN. Hal ini sangat meringankan beban finansial keluarganya.

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, mungkin kami akan terberatkan dengan biaya rawat inap selama empat hari. Tapi karena ayah sebagai peserta JKN, semua biaya gratis. Kami sangat bersyukur,” tuturnya.

Setelah diperbolehkan pulang, dokter meminta agar ayah Revalina melakukan kontrol ulang untuk memastikan kondisi pulih sepenuhnya. Di momen inilah keluarga mulai mengenal aplikasi Mobile JKN. Ia juga mengungkapkan betapa besar kemudahan yang diberikan fitur Antrean Online pada Mobile JKN. Proses yang sebelumnya mengharuskan datang pagi-pagi kini bisa dilakukan dari rumah.

“Ayah baru tahu soal Mobile JKN dari media sosial. Kami langsung coba unduh dan ternyata bisa langsung ambil nomor antrean untuk kontrol lewat aplikasi. Biasanya kalau mau kontrol harus datang pagi-pagi banget biar dapat antrean. Tapi lewat Mobile JKN, ayah tinggal ambil antrean dari rumah. Nggak perlu buru-buru ke rumah sakit,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, aplikasi Mobile JKN juga menyediakan banyak fitur yang berguna untuk mengecek status kepesertaan, faskes, dan kelas layanan yang digunakan.

“Di aplikasi bisa cek status aktif, kelas layanan kita, dan faskes terdaftar. Semuanya jelas dan mudah diakses. Sangat membantu saat kondisi darurat,” tambah Revalina.

Selama perawatan di rumah sakit, Revalina mengatakan tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien JKN dan pasien umum. Ayahnya mendapat penanganan yang cepat, ramah, dan profesional. Sebagai pelajar, Revalina merasa penting bagi anak muda untuk mengetahui keberadaan program JKN dan peran aplikasi Mobile JKN yang kini mempermudah layanan.

“Perawat dan dokter semua sangat responsif. Obat selalu tersedia, dan kamar rawatnya bersih serta nyaman. Kami benar-benar merasa dihargai sebagai peserta JKN. Banyak teman saya yang belum tahu soal aplikasi ini. Padahal kita bisa bantu orang tua untuk akses layanan. Cuma dari HP, bisa ambil antrean, cek data, dan lainnya,” tuturnya.

Di akhir percakapan, Revalina menyampaikan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah membantu keluarganya melalui masa sulit tersebut.

“Terima kasih untuk BPJS Kesehatan yang sudah membantu keluarga saya. Kami sangat merasa terbantu, dari proses pengobatan sampai administrasinya. Saya harap BPJS Kesehatan bisa lebih sering datang ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi. Supaya anak-anak muda makin paham pentingnya jaminan kesehatan. Mobile JKN juga semoga ditambah fitur-fitur baru yang makin memudahkan,” harap Revalina.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |