Penyakit Cacingan Bisa Serang Anak dan Orang Dewasa, Ini Pencegahannya

3 hours ago 4
 Dok REPUBLIKA) Flayer kenali penyakit cacingan. (Foto: Dok REPUBLIKA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Penyakit cacingan saat ini menjadi perhatian banyak masyarakat di Indonesia. Penyakit cacingan nyatanya dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa.

Dalam kasus balita berusia 3 tahun asal Kabupaten Sukabumi, dari dalam tubuhnya ditemukan cacing dengan jumlah tidak sedikit.

Cacing dalam tubuhnya membuat kondisinya semakin memburuk, yang pada akhirnya menyebabkan balita itu meninggal dunia.

Baca juga: Merawat Penyakit Langka Selama 22 Tahun, KFSHRC Ungkap Kisah Hidup Gadis Muda dalam Perawatan Spesialis

Kejadian ini tentunya menjadi pengingat akan bahaya cacing dalam tubuh. Sehingga, masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dengan cacingan.

Cacingan merupakan salah satu penyakit menular tropik terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) yang ada di Indonesia.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah atau Soil Transmitted Helminths (STH), yaitu cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah untuk berkembang menjadi bentuk infektif.

Baca juga: Mengajak ODGJ Pulih dan Berdaya Rayakan Kemerdekaan

Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan bahwa, cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang serius.

Infeksi cacing dapat menyebabkan anemia, gangguan pertumbuhan, gangguan kecerdasan, menurunkan kualitas sumber daya manusia, dan menimbulkan kerugian ekonomi.

"Dalam hal ini, anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena kebiasaan bermain di tanah dan kurangnya kesadaran menjaga kebersihan," ungkap Mary dalam keterangan yang diterima, Selasa (26/08/2025).

“Maka, sangat penting bagi kita semua khususnya anak-anak untuk menjaga kebersihan, rutin memeriksa kesehatan, dan minum obat cacing untuk pencegahan sejak dini,” jelas Mary.

Baca juga: Dorong Sertifikasi Usaha Mikro di Depok, DKUM Depok Hadirkan Program GEREBEK Halal

Terdapat beberapa jenis cacingan. Diantaranya yang paling umum yaitu cacing pita, cacing pipih, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing gelang.

Masing-masing cacing memiliki gejala khas, seperti cacing kremi yang menimbulkan rasa gatal pada anus, sedangkan cacing gelang bisa menyebabkan mual dan muntah.

Penularan cacingan biasanya disebabkan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan, bermain tanpa alas kaki yang berisiko meningkatkan terinfeksi cacing dari tanah langsung. Sampai terinfeksi cacingan kronis mengakibatkan kekurangan gizi dan protein, pertumbuhan terganggu.

Baca juga: Wow! Tak Hanya Anggota DPR RI, Ternyata Anggota Dewan di Depok Juga Mendapat Tunjangan Rumah, Segini Besarnya

“Infeksi cacing bisa beredar sampai saluran nafas bahkan bisa keluar lewat hidung atau mulut,” terang Mary.

Dalam hal ini, pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan. Mulai dari rajin mencuci tangan dan kaki, menghindari makanan kotor, memasak makanan hingga matang, ganti pakaian setelah bermain di luar serta minum obat cacing.

"Dengan langkah ini, tubuh akan terjaga dari penyebab penyakit cacingan ini. Sehingga, angka penderita cacingan diharapkan menurun dan kesehatan anak-anak dapat terjaga," tukas Mary. (***)

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |