Inilah Beberapa Kitab Sirah Nabawiyah yang Populer

4 days ago 2

Image Rudi Ahmad Suryadi

Agama | 2025-09-06 08:27:02

Ketika mendengar istilah Sirah Nabawiyah, apa yang langsung melintas di benak kita? Sirah adalah sebuah perjalanan hidup, dan Nabawiyah merujuk pada kehidupan Nabi Muhammad SAW. Jadi, bisa dibilang, Sirah Nabawiyah adalah kisah yang menggambarkan perjalanan hidup Rasulullah, mencakup segala aspekpribadi, sosial, politik, hingga dakwahnya. Menurut Akram Diya al-‘Umari dalam As-Sirah an-Nabawiyah as-Sahihah (1994), kajian sirah bukan sekadar catatan yang berurutan, tetapi juga sebuah analisis kritis yaitu sebuah lensa yang menyoroti riwayat yang sahih dan relevan. Ini artinya, Sirah Nabawiyah lebih dari sekadar cerita. Ia adalah rekonstruksi sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dari sini, sirah menjadi fondasi yang penting untuk memahami ajaran Islam secara menyeluruh, dalam konteks yang lebih luas.

Kenapa Sirah Nabawiyah begitu penting untuk kita pelajari di zaman sekarang? Jawabannya jelas. Sirah bukan hanya kisah kuno, tetapi juga cermin nilai-nilai kehidupan yang tetap relevan sepanjang masa. Melalui sirah, kita bisa merasakan bagaimana Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai tantangan sosial, konflik politik, dan membangun masyarakat yang beradab. Kajian ini menjadi sumber inspirasi etika, strategi dakwah, dan fondasi moral yang sangat dibutuhkan umat Islam saat ini. Bahkan, di dunia akademik, sirah menawarkan sumber kajian yang melintasi batas-batas disiplin ilmu sejarah, sosiologi, antropologi, hingga politik. Tidak berlebihan jika kita menyebut Sirah Nabawiyah sebagai mata air pengetahuan dan teladan yang tak pernah kering.

Salah satu kitab yang paling dikenal dalam kajian sirah adalah Ar-Rahiq Al-Makhtum, karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri. Kitab ini mendapatkan pengakuan internasional setelah meraih juara dalam lomba penulisan Sirah Nabawiyah yang diadakan oleh Rabithah ‘Alam Islami pada tahun 1978. Keunggulan kitab ini terletak pada ketelitian penulis dalam menyaring riwayat yang sahih dilengkapi dengan takhrij hadis dan peta-peta sejarah yang memudahkan pemahaman. Ar-Rahiq Al-Makhtum bukan sekadar narasi; ia menyajikan gambaran hidup Nabi secara teratur, mulai dari garis keturunan, kelahiran, masa kecil, hingga perjuangan dakwah beliau. Kitab ini sering dijadikan rujukan di lembaga pendidikan Islam, baik formal maupun non-formal.

Ada juga Sirah Ibnu Hisyam, yang merupakan ringkasan dari karya monumental Ibnu Ishaq, As-Sirah an-Nabawiyah. Ibnu Hisyam menyusun kembali kisah tersebut dengan menghapus riwayat yang dianggap lemah dan syair-syair yang kurang relevan. Hasilnya adalah narasi sejarah yang lebih sistematis dan ringkas, tetapi tetap kaya akan detail peristiwa. Kitab ini telah lama menjadi sumber rujukan utama bagi para ulama dan peneliti yang ingin memahami fase-fase penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Bahkan hingga kini, Sirah Ibnu Hisyam tetap dipandang sebagai karya klasik yang otoritatif dan relevan untuk perkembangan studi sirah.

sumber gambar: https://kapasan-darulfalah.blogspot.com/2013/06/download-kitab-sirah-ibnu-hisyam.html

Selain dua kitab tersebut, ada juga Nurul Yaqin karya Syaikh Muhammad Al-Khudhari yang sangat populer di kalangan pelajar Muslim. Kitab ini menyajikan sirah dengan bahasa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna oleh pembaca pemula maupun santri. Al-Khudhari melengkapi narasinya dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis, sehingga pembaca bisa langsung melihat keterkaitan antara wahyu dan peristiwa sejarah. Keunggulan lain dari kitab ini adalah alur ceritanya yang jelas, menjadikannya pilihan utama untuk pengajaran dasar sirah di madrasah maupun pesantren. Dengan penyajian yang ringan, Nurul Yaqin sering dianggap sebagai jembatan bagi pembaca yang ingin beralih dari karya populer menuju studi sirah yang lebih akademis.

Kitab lain yang juga patut diperhatikan adalah Tarikhul Hawadits wal Ahwal an-Nabawiyyah karya Sayyid Maliki. Kitab ini menyoroti peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dengan fokus pada aspek kronologis dan sosial. Sayyid Maliki tidak hanya mencatat fakta sejarah, tetapi juga berusaha menjelaskan konteks yang melingkupi peristiwa tersebut. Ini membuat kitabnya kaya dengan analisis dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika kehidupan Nabi. Meski tidak seterkenal Ar-Rahiq Al-Makhtum atau Sirah Ibnu Hisyam, kitab ini tetap menjadi rujukan penting di kalangan ulama tradisional maupun peneliti kontemporer.

Dari keempat kitab populer ini, kita bisa melihat bahwa masing-masing memiliki keunggulan dan tujuan penyusunan yang berbeda. Ar-Rahiq Al-Makhtum unggul dalam metodologi modern dan verifikasi riwayat; Sirah Ibnu Hisyam kokoh dalam tradisi klasik; Nurul Yaqin ramah bagi pemula; sementara Tarikhul Hawadits wal Ahwal an-Nabawiyyah menyajikan narasi kontekstual. Perbedaan ini menunjukkan betapa luas dan dinamisnya khazanah sirah yang diwariskan para ulama. Bagi kita, pembaca modern, keberagaman kitab tersebut memungkinkan kita memilih referensi sesuai dengan kebutuhan baik untuk kajian akademik, pendidikan, maupun menambah wawasan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |