Proinov CNT
Parenting | 2025-09-08 12:09:59
Sebagai orang tua, wajar sekali jika kita merasa khawatir ketika melihat berat badan anak tidak kunjung naik. Apalagi jika dibandingkan dengan teman sebayanya, tubuh Si Kecil terlihat lebih kurus atau sering sakit-sakitan.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki pola tumbuh kembang yang berbeda. Tantangan anak susah naik berat badan bukan berarti orang tua gagal, melainkan sinyal bahwa tubuh Si Kecil butuh perhatian lebih.
Sumber: Unsplash
Mengapa Berat Badan Anak Susah Naik?
Ada beberapa penyebab yang sering ditemui pada anak, di antaranya:
- Faktor genetik: Jika orang tua bertubuh cenderung kurus, anak bisa saja memiliki pola pertumbuhan serupa. Hal ini wajar, meski tetap perlu diperhatikan asupan nutrisinya.
- Asupan kalori kurang: Anak yang aktif bergerak memerlukan kalori lebih banyak. Jika asupannya tidak seimbang, kenaikan berat badan pun akan terhambat.
- Picky eater: Banyak anak sulit makan sayur, daging, atau jenis makanan tertentu. Akibatnya, nutrisi yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi.
- Gangguan pencernaan atau alergi: Kondisi seperti intoleransi laktosa, alergi makanan, atau infeksi pencernaan dapat membuat nutrisi tidak terserap dengan baik.
- Penyakit kronis: Infeksi seperti cacingan, TBC, atau masalah pada jantung dan hormon bisa mengganggu nafsu makan serta metabolisme anak.
- Kurang zat besi (anemia): Anak yang kekurangan zat besi biasanya mudah lelah, nafsu makan menurun, dan akhirnya berat badan sulit bertambah.
Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan?
Sebagai orang tua, kita bisa mendampingi anak melalui langkah-langkah sederhana berikut:
- Berikan makanan bernutrisi seimbang: Pastikan piring anak terisi protein (ikan, telur, daging, tahu, tempe), lemak sehat (alpukat, minyak zaitun, kacang), karbohidrat, sayur, dan buah.
- Camilan sehat di sela makan utama: Jangan biarkan anak terlalu lama lapar. Yogurt, buah, roti dengan selai kacang, atau keju bisa jadi pilihan camilan bergizi.
- Porsi kecil tapi sering: Kadang anak cepat bosan atau merasa kenyang. Memberikan makan lebih sering dengan porsi kecil bisa lebih efektif.
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan: Ajak anak makan bersama keluarga tanpa tekanan. Hindari memaksa, karena bisa membuat anak semakin menolak makanan.
- Cukup tidur dan aktif bergerak: Tidur berkualitas dan aktivitas fisik bisa meningkatkan metabolisme dan nafsu makan anak.
- Konsultasi dengan dokter: Jika berat badan anak tidak naik meski sudah diusahakan, sebaiknya periksakan ke dokter anak atau ahli gizi. Bisa jadi ada kondisi medis yang perlu ditangani.
Membantu Anak dengan Nutrisi Tambahan
Selain pola makan sehat, ada kalanya anak membutuhkan nutrisi tambahan alami untuk membantu memenuhi kebutuhan gizinya. Salah satu yang bisa dipertimbangkan orang tua adalah NDF Honey by Brothmama.
Madu alami ini dipercaya dapat:
- Membantu menambah nafsu makan anak.
- Menyediakan energi tambahan dari gula alami.
- Membantu daya tahan tubuh sehingga anak tidak mudah sakit.
- Mendukung penyerapan nutrisi agar lebih optimal.
Banyak orang tua yang sudah mencoba NDF Honey dan melihat perubahan positif, seperti anak lebih lahap makan, jarang sakit, dan berat badannya mulai bertambah.
Kesimpulan
Berat badan anak yang susah naik bisa membuat orang tua cemas, tetapi bukan berarti tidak ada jalan keluar. Dengan memperhatikan pola makan, memberi asupan seimbang, menjaga kesehatan anak, serta menambahkan nutrisi alami seperti NDF Honey, orang tua bisa mendukung tumbuh kembang anak lebih optimal.
Ingat, setiap anak punya perjalanan tumbuh kembangnya masing-masing. Yang terpenting, orang tua selalu sabar, konsisten, dan penuh kasih sayang dalam mendampingi Si Kecil.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.